Perhitungan Waktu Menurut Aceh Tempo Dulu


Penanggalan waktu di Aceh, menggunakan perhitungan tahun kamariah (lunar year). Tahun kamariah adalah  tahun Islam yg berdasarkan perjalanan bulan mengelilingi bumi, lamanya 354 atau 355 hari. Tahun yang sama di pakai di dalam keseharian kehidupan masyarakat muslim lainya di dunia. Tetapi beberapa bulan berbeda dengan nama aslinya, yang biasa di pakai oleh warga Arab. Sebagian besar itu di ambil berdasarkan tradisi atau kebiasaan yang khusus di lakukan pada bulan tersebut. Untuk sebagian besar nama-nama itu dalam bahasa Arab tetapi di ucapkan dengan lafaz Aceh, dan umumnya sudah di pahami oleh kalangan pelajar.

Berikut nama-nama bulan Aceh :
  1. Muharram = Asan úsen (nama ini digunakan untuk memperingati Hasan dan Husein cucu Rasulullah pada 10 Muharram)
  2. Safar = sapha
  3. Rabii’ul-awwal = Mò’lōt (dari Maulid : Memperingati hari lahir Nabi Muhammad, ada kalanya disebut : Rabi’ōy away)
  4. Rabii’ul-akhir = Adòë mò’lōt (artinya adik lelaki maulid, sebab hari lahir nabi di peringati juga dalam bulan ini, ada kalanya disebut, Rabi’ōy akhé)
  5. Jumadal Awwal = Mòlōt Seuneulheüh (yakni artinya maulid terakhir, sebab bulan ini masih dipakai untuk memperingati lahirnya Nabi Muhammad)
  6. Jumadal Akhir = Kanduri bòh kayèë (yakni sebuah rasa syukur atas limpahan rezeki buah-buahan, ada kalanya disebut jamadō akhè
  7. Rajab = Kanduri Apam (kenduri kueh Apam)
  8. Sya’ban = Kanduri Bu (kenduri nasi)
  9. Ramadhan = Puasa atau Ramalan
  10. Syawwal = Uròë Raya (bulan perayaan/hari kemenangan)
  11. Dzulqa’dah = Meu’apét (terjepit/terhimpit, bulan yang terkurung atau di apit oleh 2 lebaran)
  12. Dzulhijjah = Haji atau Dōy Hijah

Lalu bagaimana dengan nama hari dalam seminggu dalam bahasa aceh :

  1. Minggu = Aleuhat
  2. Senin = Seunayan
  3. Selasa = Seulasa
  4. Rabu = Rabu
  5. Kamis = Hamèh
  6. Juma’at = Jeumeu’ah
  7. Sabtu = Sabtu

Share:

0 komentar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *